Energi Baik
Untuk Kehidupan
Yang Lebih Baik
  • Energi Baik
    Untuk Kehidupan
    Yang Lebih Baik
  • Pemanfaatan Gas Bumi
    Dengan Solusi
    Terintegrasi
  • Keahlian Terbaik
    Untuk Pertumbuhan
    Ekonomi Indonesia
    Kami
    Subholding Gas
    Kami Subholding Gas bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berdedikasi untuk memberikan keahlian, energi, dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara jangka panjang.
    Keunggulan Menggunakan
    Gas Bumi PGN

    Bersih dan
    Ramah Lingkungan

    Biaya Operasional
    dan Pemeliharaan Rendah

    Efisiensi
    Pembakaran Tinggi

    Distribusi Jaringan Gas
    Terluas di Indonesia

    Aman dan
    Dapat Diandalkan

    Kami Melayani
    Berbagai Sektor
    Penggerak Pertumbuhan
    Ekonomi Nasional
    Kami Melayani
    Berbagai Sektor
    Penggerak Pertumbuhan
    Ekonomi Nasional

    RESIDENSIAL & UMKM

    GasKita dan GasLink hadir untuk memenuhi kebutuhan energi di rumah Anda dalam penyediaan gas bumi untuk kegiatan memasak, pemanas air, pengering pakaian serta peralatan gas lainnya.

    Selengkapnya →

    TRANSPORTASI

    GasKu adalah gas bumi handal dengan komposisi yang optimum guna memenuhi kebutuhan gas untuk sektor transportasi seperti taksi, bajaj, bus Transjakarta dan lainnya.

    Selengkapnya →

    BISNIS

    GasLink dan GasLine membantu dalam pemenuhan berbagai macam kegiatan usaha seperti pembangkitan listrik, bahan bakar pada proses pemanasan, pengeringan, dan penyediaan bahan baku berbasis gas bumi.

    Selengkapnya →
    Tahapan Berlangganan
    Gas Bumi
    Tahapan Berlangganan
    Gas Bumi
    Video Profil
    Perusahaan
    PT Perusahaan Gas Negara TBK, sebagai Subholding Gas Pertamina terus menguatkan peran, menjaga kinerja, memperluas pasokan dan infrastruktur, serta pemanfaatan gas bumi dengan solusi terintegrasi.
    Transformasi
    Kelas Dunia
    dari PGN
    Berkesinambungan mengintegrasikan rantai bisnis gas bumi dari hulu sampai hilir demi melayani masyarakat PGN juga melakukan berbagai upaya dalam rangka menjalankan bisnis berwawasan lingkungan

    SDM
    Berbasis
    Kompetisi

    SDM
    Berbasis

    Sinergi
    Operasional

    Menghangatkan

    >820rb

    Pelanggan
    Rumah Tangga

    Mencakup

    >32.200km

    Jaringan
    Pipa Gas Bumi Nasional

    Melayani

    >5,000

    Pelanggan UMKM,
    Industri & Komersial

    Keberlanjutan
    Untuk Bumi Kita

    Energi Bersih Untuk Masa Depan Keberlanjutan

    Implikasi Perubahan Iklim

    Air dan Efluen

    Energi

    Emisi Gas Rumah Kaca

    Limbah

    Program Keanekaragaman Hayati

    • Energi Bersih Untuk Masa Depan Keberlanjutan

      Perseroan berkomitmen untuk melindungi lingkungan hidup dari dampak negatif yang berpotensi timbul dari kegiatan operasional Perseroan. Komitmen tersebut telah tertuang dalam kebijakan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PGN yang telah disahkan oleh Direktur Utama pada tanggal 9 Maret 2022. Kebijakan tersebut menekankan prinsip pencegahan, pengelolaan risiko, taat pada peraturan, partisipatif, perlindungan lingkungan, dan perbaikan berkelanjutan.

      Sebagai Subholding Gas PGN juga turut berperan dalam mewujudkan bauran energi nasional yang bersih dan ramah lingkungan pada masa transisi energi, di mana target penurunan emisi sektor energi adalah sebesar 377 juta ton CO2 pada tahun 2035. Perusahaan juga memegang peran penting dalam kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan mencapai zero emisi pada tahun 2060.

      Pada sistem manajemen lingkungan, PGN menerapkan ISO 14001:2015. Perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001:2015 sejak tahun 2016 dan berhasil mempertahankan sertifikatnya pada audit resertifikasi pada tahun 2022 oleh badan sertifikasi independen. Dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik, PGN dapat menjaga keberlanjutan bisnisnya sambil tetap memperhatikan dampak lingkungan.

    • Implikasi Perubahan Iklim

      Perusahaan menyadari bahwa perubahan iklim dapat memberikan implikasi kepada kegiatan operasional maupun produksi ke depan, oleh karena itu Perusahaan secara internal terus menganalisa risiko yang mungkin terjadi berikut mitigasinya.

      PGN berkomitmen untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dengan berpedoman kepada panduan taxonomy risk terkait perubahan iklim, piagam Manajemen Risiko, Kebijakan HSSE PGN, dan IK Penyusunan Profil Risiko (I-003 0.20) untuk mengukur dampak risiko terkait dengan lingkungan.

    • Air dan Efluen

      PGN memiliki kegiatan operasional dalam distribusi dan transmisi gas yang tidak membutuhkan penggunaan air. Namun, untuk melakukan kegiatan pemeliharaan seperti pembersihan pipa, mesin, dan infrastruktur lainnya, membutuhkan air yang jumlahnya tidak signifikan. Penggunaan air utama adalah untuk memenuhi kebutuhan domestik pada kantor pusat dan kantor pendukung operasional PGN.

      PGN terus memastikan bahwa Perusahaan selalu efisien dalam menggunakan air dan tidak membahayakan lingkungan. Meskipun penggunaan air pada kegiatan pemeliharaan relatif kecil, PGN tetap memastikan bahwa penggunaan air senantiasa efisien dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. PGN menggunakan air yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan air tanah yang pengambilannya disesuaikan dengan ketetapan batas penggunaan yang berlaku.

    • Energi

      Energi menjadi kebutuhan utama untuk menjalankan kegiatan operasional Perusahaan. PGN menggunakan energi untuk berbagai keperluan, termasuk energi listrik untuk penerangan dan operasional peralatan elektronik kantor serta peralatan operasional jaringan penyaluran dan stasiun gas, Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Diesel Engine Generator (DEG) sebagai cadangan dalam keadaan darurat (mati listrik) dan bahan bakar untuk kendaraan operasional Perusahaan.

      PGN juga menerapkan inisiatif konservasi energi dengan pemanfaatan energi terbarukan melalui pemasangan instalasi listrik tenaga surya di operasional stasiun gas distribusi dan transmisi. Energi listrik yang dihasilkan melalui panel surya mampu memasok kebutuhan listrik untuk lampu penerangan jalan di Stasiun Gresik, Stasiun Tandes, Stasiun Kalisogo, dan Stasiun Pagardewa

    • Emisi Gas Rumah Kaca

      Komitmen pengelolaan limbah B3 Perseroan tercermin dalam Kebijakan HSSE PGN yaitu pencegahan pencemaran lingkungan dengan prinsip reduce, reuse, recycle & recovery (4R) melalui peningkatan kualitas pembuanganlimbah cair, penanganan limbah berbahaya & tidak berbahaya, mendorong penggunaan material ramah lingkungan, penggunaan sumber daya alam termasuk airsecara efisien serta pencegahan tumpahan minyak.

      Perseroan berupaya mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya, khususnya dalam hal reduksi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Salah satu upaya efisiensi yang dilakukan adalah mengembangkan program inovasi substitusi pelumas NG Lube 40 menjadi NGEO Advance 40. Program ini bertujuan untuk meningkatkan lifetime pelumas dari internal Perseroan dan mengurangi jumlah limbah B3 yang dihasilkan selama proses pengoperasian dan pemeliharaan mesin. Sehingga total reduksi limbah B3 minyak pelumas bekas dari program ini dari tahun 2021 hingga Juni 2022 sebanyak 6,56 ton dan total efisiensi anggaran pengadaan minyak pelumas dari program ini dari tahun 2021 hingga Juni 2022 sebesar IDR162.328.630.

    • Limbah

      Salah satu komitmen PGN dalam menjaga lingkungan hidup juga dengan mengelola emisi gas rumah kaca (GRK) yang tertuang dalam Kebijakan HSSE PGN, untuk menggunakan energi secara lebih efisien dan mengurangi emisi GHG dan Non GHG melalui program konservasi energi, inisiatif pengurangan pembakaran, dan mempromosikan energi terbarukan.

      PGN telah membentuk Tim Environment, Social and Governance (ESG) yang bertanggung jawab menangani isu-isu ESG termasuk di dalamnya proyek dekarbonisasi terkait risiko emisi gas rumah kaca (GHG). Tim ini terdiri dari Direksi hingga level manajerial yang bertugas untuk memantau risiko dan melaksanakan proyek-proyek dekarbonisasi yang berkelanjutan. Pelaporan terkait dengan risiko transisi juga menjadi tanggung jawab dari tim monitoring risiko yang dilakukan secara periodik.

    • Program Keanekaragaman Hayati

      PGN telah menetapkan tanggung jawab pengelolaan keanekaragaman hayati pada SK Penetapan Kehati GTM tahun 2017. Selain itu, komitmen PGN dalam perlindungan keanekaragaman hayati terdapat pada Kebijakan HSSE PGN, yaitu Perseroan senantiasa mempromosikan pelestarian keanekaragaman hayati dengan mengintegrasikan aspek keanekaragaman hayati ke dalam kegiatan Perusahaan untuk mencapai net positive impact. Komitmen PGN dalam menjaga lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, tidak hanya diwujudkan melalui inisiatif-inisiatif yang dijalankan di internal.

      Perseroan juga memiliki program eksternal di bidang lingkungan hidup, program ini merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dimandatkan melalui Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor PER-1/MBU/03/2023 tentang Penugasan Khusus dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Salah satu program eksternal di bidang lingkungan hidup yang dijalankan oleh PGN adalah upaya konservasi keanekaragaman hayati yang berlokasi di sekitar wilayah operasional PGN.

    • Energi Bersih Untuk Masa Depan Keberlanjutan

      Perseroan berkomitmen untuk melindungi lingkungan hidup dari dampak negatif yang berpotensi timbul dari kegiatan operasional Perseroan. Komitmen tersebut telah tertuang dalam kebijakan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PGN yang telah disahkan oleh Direktur Utama pada tanggal 9 Maret 2022. Kebijakan tersebut menekankan prinsip pencegahan, pengelolaan risiko, taat pada peraturan, partisipatif, perlindungan lingkungan, dan perbaikan berkelanjutan.

      Sebagai Subholding Gas PGN juga turut berperan dalam mewujudkan bauran energi nasional yang bersih dan ramah lingkungan pada masa transisi energi, di mana target penurunan emisi sektor energi adalah sebesar 377 juta ton CO2 pada tahun 2035. Perusahaan juga memegang peran penting dalam kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan mencapai zero emisi pada tahun 2060.

      Pada sistem manajemen lingkungan, PGN menerapkan ISO 14001:2015. Perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001:2015 sejak tahun 2016 dan berhasil mempertahankan sertifikatnya pada audit resertifikasi pada tahun 2022 oleh badan sertifikasi independen. Dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik, PGN dapat menjaga keberlanjutan bisnisnya sambil tetap memperhatikan dampak lingkungan.

    • Implikasi Perubahan Iklim

      Perusahaan menyadari bahwa perubahan iklim dapat memberikan implikasi kepada kegiatan operasional maupun produksi ke depan, oleh karena itu Perusahaan secara internal terus menganalisa risiko yang mungkin terjadi berikut mitigasinya.

      PGN berkomitmen untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dengan berpedoman kepada panduan taxonomy risk terkait perubahan iklim, piagam Manajemen Risiko, Kebijakan HSSE PGN, dan IK Penyusunan Profil Risiko (I-003 0.20) untuk mengukur dampak risiko terkait dengan lingkungan.

    • Air dan Efluen

      PGN memiliki kegiatan operasional dalam distribusi dan transmisi gas yang tidak membutuhkan penggunaan air. Namun, untuk melakukan kegiatan pemeliharaan seperti pembersihan pipa, mesin, dan infrastruktur lainnya, membutuhkan air yang jumlahnya tidak signifikan. Penggunaan air utama adalah untuk memenuhi kebutuhan domestik pada kantor pusat dan kantor pendukung operasional PGN.

      PGN terus memastikan bahwa Perusahaan selalu efisien dalam menggunakan air dan tidak membahayakan lingkungan. Meskipun penggunaan air pada kegiatan pemeliharaan relatif kecil, PGN tetap memastikan bahwa penggunaan air senantiasa efisien dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. PGN menggunakan air yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan air tanah yang pengambilannya disesuaikan dengan ketetapan batas penggunaan yang berlaku.

    • Energi

      Energi menjadi kebutuhan utama untuk menjalankan kegiatan operasional Perusahaan. PGN menggunakan energi untuk berbagai keperluan, termasuk energi listrik untuk penerangan dan operasional peralatan elektronik kantor serta peralatan operasional jaringan penyaluran dan stasiun gas, Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Diesel Engine Generator (DEG) sebagai cadangan dalam keadaan darurat (mati listrik) dan bahan bakar untuk kendaraan operasional Perusahaan.

      PGN juga menerapkan inisiatif konservasi energi dengan pemanfaatan energi terbarukan melalui pemasangan instalasi listrik tenaga surya di operasional stasiun gas distribusi dan transmisi. Energi listrik yang dihasilkan melalui panel surya mampu memasok kebutuhan listrik untuk lampu penerangan jalan di Stasiun Gresik, Stasiun Tandes, Stasiun Kalisogo, dan Stasiun Pagardewa

    • Emisi Gas Rumah Kaca

      Komitmen pengelolaan limbah B3 Perseroan tercermin dalam Kebijakan HSSE PGN yaitu pencegahan pencemaran lingkungan dengan prinsip reduce, reuse, recycle & recovery (4R) melalui peningkatan kualitas pembuanganlimbah cair, penanganan limbah berbahaya & tidak berbahaya, mendorong penggunaan material ramah lingkungan, penggunaan sumber daya alam termasuk airsecara efisien serta pencegahan tumpahan minyak.

      Perseroan berupaya mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya, khususnya dalam hal reduksi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Salah satu upaya efisiensi yang dilakukan adalah mengembangkan program inovasi substitusi pelumas NG Lube 40 menjadi NGEO Advance 40. Program ini bertujuan untuk meningkatkan lifetime pelumas dari internal Perseroan dan mengurangi jumlah limbah B3 yang dihasilkan selama proses pengoperasian dan pemeliharaan mesin. Sehingga total reduksi limbah B3 minyak pelumas bekas dari program ini dari tahun 2021 hingga Juni 2022 sebanyak 6,56 ton dan total efisiensi anggaran pengadaan minyak pelumas dari program ini dari tahun 2021 hingga Juni 2022 sebesar IDR162.328.630.

    • Limbah

      Salah satu komitmen PGN dalam menjaga lingkungan hidup juga dengan mengelola emisi gas rumah kaca (GRK) yang tertuang dalam Kebijakan HSSE PGN, untuk menggunakan energi secara lebih efisien dan mengurangi emisi GHG dan Non GHG melalui program konservasi energi, inisiatif pengurangan pembakaran, dan mempromosikan energi terbarukan.

      PGN telah membentuk Tim Environment, Social and Governance (ESG) yang bertanggung jawab menangani isu-isu ESG termasuk di dalamnya proyek dekarbonisasi terkait risiko emisi gas rumah kaca (GHG). Tim ini terdiri dari Direksi hingga level manajerial yang bertugas untuk memantau risiko dan melaksanakan proyek-proyek dekarbonisasi yang berkelanjutan. Pelaporan terkait dengan risiko transisi juga menjadi tanggung jawab dari tim monitoring risiko yang dilakukan secara periodik.

    • Program Keanekaragaman Hayati

      PGN telah menetapkan tanggung jawab pengelolaan keanekaragaman hayati pada SK Penetapan Kehati GTM tahun 2017. Selain itu, komitmen PGN dalam perlindungan keanekaragaman hayati terdapat pada Kebijakan HSSE PGN, yaitu Perseroan senantiasa mempromosikan pelestarian keanekaragaman hayati dengan mengintegrasikan aspek keanekaragaman hayati ke dalam kegiatan Perusahaan untuk mencapai net positive impact. Komitmen PGN dalam menjaga lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, tidak hanya diwujudkan melalui inisiatif-inisiatif yang dijalankan di internal.

      Perseroan juga memiliki program eksternal di bidang lingkungan hidup, program ini merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dimandatkan melalui Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor PER-1/MBU/03/2023 tentang Penugasan Khusus dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Salah satu program eksternal di bidang lingkungan hidup yang dijalankan oleh PGN adalah upaya konservasi keanekaragaman hayati yang berlokasi di sekitar wilayah operasional PGN.

    Residensial dan UMKM
    Pelanggan Bisnis
    • Langkah 1 Survey Lokasi
      Petugas PGN menghubungi calon pelanggan untuk melakukan verifikasi, pengumpulan data dan mendiskusikan rencana kebutuhan calon pelanggan.
    • Langkah 2 Penandatanganan Perjanjian
      Calon pelanggan dan PGN akan menandatangani perjanjian jual beli gas setelah seluruh proses evaluasi berlangganan gas selesai dilakukan.
    • Langkah 3 Persiapan Infrastruktur
      PGN selanjutnya akan menyiapkan infrastruktur gas mulai dari jaringan pipa induk sampai dengan stasiun pengukur gas dilokasi pelanggan, sedangkan calon pelanggan melakukan pembangunan pipa instalasi dalam serta persiapan peralatan yang akan menggunakan gas.
    • Langkah 4 Pelaksanaan Gas In
      Gas In adalah pengaliran gas ke peralatan milik pelanggan yang menggunakan gas dan dilakukan setelah seluruh proses selesai dilakukan.
    Bagi Pelanggan Residensial dan UMKM

    Bagi Pelanggan Bisnis
    Komitmen
    Terbaik Kami
    Komitmen dan konsistensi PGN dalam menciptakan nilai baik secara ekonomi, lingkungan, maupun masyarakat mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak. Di bawah ini adalah beberapa penghargaan yang diraih perusahaan sepanjang tahun 2020-2023.